Jenis Jenis Bioteknologi Konvensional dan Modern



Jenis jenis bioteknologi sendiri bermula dari bidang ilmu biologi. Dalam kehidupan sehari-hari kita mungkin sudah tak asing lagi jika mendengar sebuah kata bioteknologi. Namun, tidak banyak yang tahu tentang bioteknologi itu, apakah yang dimaksud bioteknologi itu? Bioteknologi sendiri mempunyai pengertian yakni penerapan pada prinsip-prinsip dibidang ilmu seperti biologi, biokimia, dan juga rekayasa dalam proses melakukan suatu pengolahan bahan-bahan dengan cara memanfaatkan berbagai jasad hidup maupun komponen-komponennya dalam rangka untuk menciptakan antara lain barang dan juga jasa.
Apabila kita melihat dari pengertian di atas, berarti semua produk dan juga jasa yang mempunyai asal-usul dari jasad hidup dan komponennya yang diciptakan dari suatu proses penerapan dalam teknik bidang ilmu biologi, biokimia, dan juga rekayasa merupakan produk dan jasa bioteknologi.

Bagaimana dengan makanan seperti tempe dan tape, apakah keduanya termasuk dalam kategori produk bioteknologi? Apabila anda melihat kembali dari pengertian bioteknologi sendiri, beberapa hasil produk dari suatu jasad hidup yang dahulu kala telah dikembangkan dalam kurun waktu ratusan tahun yang lalu, seperti contohnya yogurt, kefir, dan juga tempe, ialah hasil dari produk bioteknologi.

Sampai saat ini mungkin anda sudah menjadi bagian dari salah satu konsumen makanan-makanan hasil dari produk bioteknologi yang pembuatannya sederhana ini. Berbagai jenis-jenis minuman yang masih tradisional, seperti contohnya tuak dan juga arak, ternyata proses pembuatannya dibuat dengan memakai proses bioteknologi secara sederhana. Dahulu kala, nenek moyang kita, bisa menemukan suatu teknologi sederhana ini, ternyata dengan tidak sengaja. Selanjutnya teknik ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Jenis Jenis Bioteknologi

Pada umumnya, bioteknologi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Bioteknologi Konvensional

Dalam bioteknologi konvensional memakai beberapa bidang ilmu dari penerapan-penerapan ilmu biologi, biokimia, dan suatu rekayasa yang masih terbatas. Pada bioteknologi jenis konvensional prosesnya belum memakai suatu teknik rekayasa molekuler yang mempunyai tingkatan rumit, terstruktur dan terarah. Meskipun memakai suatu teknik rekayasa molekuler, maka rekayasa yang dipakai tersebut pasti belum semuanya dapat dikendalikan dengan baik. Bioteknologi konvensional juga memakai jasad hidup yang ada di alam sekitar.

2. Bioteknologi Modern

Jika pada bioteknologi modern sudah memakai suatu teknik rekayasa dengan tingkatan rumit, terstruktur dan terarah sehingga hasil akhirnya bisa dilakukan pengendalian dengan baik. Teknik yang saat ini digunakan ialah melakukan suatu proses manipulasi genetik dengan menggunakan jasad hidup yang terstruktur dan terarah sehingga hasilnya akan sesuai dengan keinginan. Dalam proses perkembangan bioteknologi modern selalu menggunakan struktur dari DNA.

Teknik yang dipakai dalam bioteknologi modern ialah suatu teknik manipulasi dari bahan-bahan genetik seperti DNA yang dilakukan secara in vitro. Pengertian dari in vitro ialah suatu proses dari ilmu biologi yang bisa berlangsung pada situasi percobaan yang terjadi di luar sel atau pun di luar organisme, seperti contohnya dalam suatu tabung percobaan. Pada teknik ini biasanya dikenal sebagai teknik DNA rekombinan atau pun teknik rekayasa genetika. Para peneliti dan ilmuwan bisa melakukan penyambungan terhadap molekul-molekul DNA yang berasal dari jasad hidup lainnya yang tentunya berbeda-beda akan dijadikan suatu molekul DNA yang mempunyai sifat rekombinan. Rekayasa genetika sekarang ini adalah menjadi hal yang utama dari bioteknologi modern.

Contoh – Contoh Bioteknologi

Produk maupun jasa hasil dari bioteknologi ternyata sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup pada makhluk hidup, khususnya manusia. Seperti contohnya, pada zaman dahulu jika membutuhkan 1 cc hormon insulin untuk diberikan pada penderita diabetes, dibutuhkan kira-kira sembilan lambung babi untuk diperas. Namun, dengan kehadirannya teknologi yang mampu melakukan transfer DNA, maka pada fragmen DNA yang menghasilkan hormon insulin akan bisa dilakukan proses pencangkokan pada bagian plasmid sehingga bisa ikut dalam suatu proses metabolisme pada sel bakteri dan akhirnya bisa menghasilkan hormon insulin yang masih kotor. Dengan menggunakan suatu teknik pemurnian, maka akan diperoleh hormon insulin yang kemudian dapat dengan mudah diberikan bagi si penderita tersebut. Selain hormon insulin, masih banyak lagi hasil dari bioteknologi bagi kehidupan manusia sekarang ini. Mari kita simak penjelasan berikut.

Berikut ini beberapa contoh bioteknologi :

1. Bioteknologi dalam Bidang Pengolahan Pangan

Di keseharian aktivitas kita, sesungguhnya kita semua selalu mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan bioteknologi. Dari berbagai jenis makanan atau pun minuman yang biasa kita konsumsi setiap hari, itulah sebagian dari produk hasil bioteknologi. Seperti contohnya tape, roti, keju, dan juga yoghurt merupakan berbagai macam produk hasil bioteknologi yang sering kita konsumsi setiap saat. 
Berikut ini contoh makanan dan minuman hasil dari bioteknologi :

Yoghurt

Yoghurt dikenal sebagai suatu minuman hasil dari proses fermentasi minuman susu dengan memakai bakteri seperti Lactobacillus substilis dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini sangat bermanfaat dalam proses mendegradasi protein yang terkandung dalam susu sehingga bisa menjadi asam laktat.

Proses tersebut biasanya disebut juga dengan proses fermentasi asam laktat dan dari proses tersebut akan menghasilkan minuman yang dinamakan yoghurt. Yoghurt kini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan di masyarakat karena sudah beredar luas di toko-toko, minimarket dan tentunya juga supermarket. Harganya pun tidak mahal dan cukup terjangkau untuk bisa menikmatinya bersama keluarga di rumah.

Keju

Keju adalah salah satu contoh produk hasil dari bioteknologi yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kelezatannya. Keju sendiri bisa dihasilkan karena bantuan yang diberikan oleh bakteri pada susu. Bakteri ini disebut dengan bakteri asam laktat atau bakteri Lactobacillus. Bakteri tersebut mempunyai peran dalam mengubah laktosa menjadi asam laktat, kemudian juga bisa membuat susu menjadi menggumpal. Untuk proses pembuatan keju, maka keadaan suatu pH (tingkat keasaman) harus rendah. Keadaan ini akan dengan mudah membuat susu menjadi mengental dan membuat protein yang terkandung pada susu akan berubah menjadi curd. Saat proses ini berlangsung, perlu dibantu dengan cara menggunakan tambahan yakni enzim renin.
Enzim renin sendiri dapat dihasilkan dengan teknik rekayasa genetika. Penambahan garam bisa dilakukan, apabilah susu telah berubah menjadi curd. Garam berperan untuk mengawetkan dan menambah rasa. Kemudian bisa ditambahkan bakteri yang biasa disebut dengan bakteri pematang. Bakteri ini berperan dalam proses memecah protein dan juga lemak yang terkandung pada keju. Untuk membuat waktu lebih singkat, maka dalam produksi keju bisa dilakukan penambahan terhadap enzim bakteri sebagai pematang itu sendiri.

Tempe

Tempe merupakan makanan ciri khas masyarakat Indonesia. Tempe merupakan salah satu makanan hasil dari bioteknologi. Bahan baku utama tempe adalah kacang kedelai yang merupakan sumber dari protein yang tinggi serta memiliki nilai gizi yang cukup tinggi pula. Tempe terbuat dari kacang kedelai yang dibantu oleh jamur Rhizopus orizae. Dalam proses pembuatannya pun cukup sederhana dan cenderung sangat mudah untuk dilakukan. Cuci bersih kacang kedelai, kemudian rebus sampai kondisi setengah matang. Selanjutnya, rendam dengan air dalam kurun waktu kira-kira 12 jam (satu malam).

Hal tersebut dapat menghasilkan keadaan asam yang dapat mencegah mikroba dalam upaya membusukkan makanan. Kemudian cuci lagi dan lakukan perebusan kembali sampai matang. Setelah itu dinginkan beberapa saat dan tambahkan ragi. Ragi tempe sendiri merupakan jamur Rhizopus orizae. Kacang kedelai yang sudah dilakukan proses pencampuran, kemudian bisa dibungkus dengan menggunakan daun pisang atau pun dengan menggunakan plastik yang sudah dilubangi. Setelah itu, biarkan selama satu malam. Dan hasil akhirnya terciptalah tempe sebagai produk hasil dari bioteknologi.

2. Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan

Bioteknologi di bidang kesehatan, sudah sejak lama digunakan. Seperti contohnya, pada proses pembuatan antibiotik. Bioteknologi sendiri juga mempunyai peran dalam bidang kesehatan lainnya, seperti halnya pada proses pembuatan hormon dan juga proses pembuatan bayi tabung. Berikut contoh hasil bioteknologi dalam bidang kesehatan :

 Antibiotik

Antibiotik sendiri adalah suatu senyawa yang bisa diciptakan dari bantuan mikroorganisme tertentu. Mempunyai fungsi dalam upaya menghambat dan membunuh proses tumbuh kembang kuman yang menjadi penyebab penyakit. Antibiotik yang ditemukan pertama kali ialah antibiotik hasil dari jamur Penicillium notatum. Penisilin berguna untuk melawan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus. Sedangkan antibiotik lainnya yang sering digunakan ialah berasal dari genus Streptomyces. Antibiotik ini tergolong dalam kelompok Streptomycin dan juga Tetracycline. Antibiotik tersebut terbukti sangat ampuh dalam upaya melawan bakteri Tubercullocis.

Hormon

Seringkali terjadi masalah pada hormon karena diakibatkan oleh penyakit-penyakit tertentu pada manusia. Seperti contohnya, penyakit diabetes mellitus yang dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan penyakit kencing manis. Penderitanya terjadi kekurangan hormon insulin dan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi sangat tinggi. Bakteri Escherichia coli dapat membantu produksi hormon insulin secara buatan yang merupakan hasil dari bioteknologi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan keberadaan bioteknologi, ternyata sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang seperti bidang pangan, bidang kesehatan dan lain-lain. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai jenis jenis bioteknologi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Klik (X) kali tuk menutup
Dukung kami dengan ngelike fanspage ×