Teks Eksemplum
Pengertian Teks Eksemplum
Pengertian Teks Eksemplum adalah teks yang menceritakan perilaku tokoh dalam ceritanya.
Contoh teks eksemplum biasanya diawali dengan pengenalan tokoh, lalu peristiwa yang dialami oleh tokoh, dan ditutup dengan interpretasi yang timbul dari tokoh tersebut.
Struktur teks eksemplum adalah terdiri dari Orientasi, Insiden dan Interpretasi.
Contoh Teks Eksemplum
Berikut ini adalah beberapa contoh teks eksemplum singkat/pendek yang baik dan benar tentang pendidikan, pengalaman, lingkungan dan tentang persahabatan beserta strukturnya :
Contoh 1
Contoh yang pertama yaitu contoh teks eksemplum singkat atau pendek tentang pendidikan pengalaman pribadi beserta strukturnya
Orioentasi
Setelah pulang sekolah aku memutuskan untuk langsung menuju ke kos tanpa mampir ke tempat seperti biasa. Rasanya badan sudah capek dikarenakan aktivitas seharian sekolah di hari itu.
Saat melihat dispenser di kamar kos, aku berpikir bahwa sepertinya nikmat sebelum tubuh berbaring minum kopi terlebih dahulu. Kebetulan saat itu persediaan kopi masih lumayan banyak.
Aku panaskan dispenser dan setelah 5 menit air sudah hangat. Kemudian saya ambil kopi bubuk dan membuatnya kopi di gelas.
Insiden
Kopi pun sudah siap diminum dan aku ingin pergi ke kos lantai 1 (kamar saya di lantai 2) sembari membawa kopi yang barus aja dibuat.
Aku nekat membawa gelas kopi menuruni anak tangga tetapi karena aku gugup menuruni anak tangga, tanganku menjadi tidak seimbang sehingga membuat gelas yang berisi kopi goyang.
Alhasil kopi pun tumpah ke anak tangga, dimana anak tangga tersebut sering dilewati oleh anak-anak. Saat itu untung saja tidak ada orang yang sedang lewat sehingga tidak ada 10 menit aku bisa membersihkan cairan kopi yang tumpah di lantai tangga.
Interpretasi
Berdasarkan cerita pengalaman pribadi diatas, kita bisa belajar ketika membawa sesuatu terutama yang rawan, kita harus lebih berhati-hati dan tidak tergesa-gesa. Sehingga tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Contoh 2
Contoh yang kedua yaitu contoh teks eksemplum singkat tentang pengalaman pribadi yang berkaitan dengan pendidikan yang berjudul "Jangan Matematika!"
Jangan Matematika
Saya memang tidak begitu pintar bila dihadapkan dengan soal-soal pelajaran matematika. Saat duduk dibangku SD, saya merasa soal-soal matematika yang harus saya kerjakan sangat sulit dan begitu membingungkan.
Sedangkan Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat perhatian terutama pada anak-anaknya sendiri. Beliau juga menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang pandai dan bisa dibanggakan.
Sedangkan saat dibangku kelas 2 SD saya sudah mulai nakal dan malas sekali untuk belajar. Waktu di kelas, jika ada teman yang mengajakku bermain, pasti aku lebih memilih bermain ketimbang mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan.
Siang itu, saya pulang dari sekolah dengan wajah yang lesu. Hal ini disebabkan karena nilai matematika yang saya dapatkan sangat memalukan alias mendapatkan nilai jelek.
Sambil mengeluarkan buku dari dalam tas, Ibu bertanya, “Hari ini kamu mendapat nilai berapa nak ?” Saya hanya bisa terdiam dan sulit untuk berterus terang kepada Ibu.
Hingga Ibu mengulangi pertanyaannya kembali. Dengan berat hati saya harus mengatakan yang sebenarnya kepada Ibu bahwa nilai yang saya dapatkan sangat memalukan.
Dengan terbatah-batah saya berkata, “Mata pelajaran matematika saya hanya mendapatkan nilai dua, Bu.” Mendengar hal itu, Ibu pun langsung marah kepada saya. Dilemparkanlah buku matematika ku ke lantai.
Tetapi saya sangat senang, walaupun ibu sangat marah tapi dia tetap bangga kepada ku karena aku telah berkata jujur dan mau mengakui kesalahan yang aku lakukan.
Sejak saat itulah aku berusaha untuk menggemari dan mempelajari pelajaran matematika dan tidak akan mengulangi kesahalan yang pernah aku buat. Yaitu bermain dengan teman ketika guru sedang menjelaskan.
Contoh 3
Contoh berikutnya yaitu contoh teks eksemplum singkat tentang cerita rakyat beserta strukturnya lengkap yang berjudul putri tangguk.
Orientasi
Alkisah, di Desa Bunga Tanjung ada seorang perempuan tua yang mempunyai huma. Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penagkap ikan. Tetapi hasilnya melimpah-ruah. Putri Tangguk nama perempuan itu. Ia memiliki 7 orang anak dan seorang suami.
Insiden
Pada suatu malam, Putri Tangguk dan suaminya sedang berbincang tentang masa depan keluarganya. Ketika itu, ketujuh anak mereka sudah tidur. “Wahai kakanda”, kata Putri Tangguk kepada sang suami sambil menghela nafas panjang. “kita telah bekerja terus-menerus dan tidak henti-henti menuai padi. Hamba merasa sangat lelah. Anak-anak kita pun tidak terurus lagi. Lihat anak-anak kita yang tidak pernah lagi berdandan”. “Ya” Jawab suaminya. “Kalau itu keinginan dinda, kanda tidak akan berhuma lagi karena ketujuh lumbung padi sudah penuh”. Hujan yang turun pada malam itu sangat lebat membuat suasana tempat tinggal Putri Tangguk semakin sunyi.
Keesokan harinya, pagi yang masih dingin tidak menghalangi niat putri Tangguk dan suaminya yang pergi ke sawah untuk menuai padi. Pekerjaan itu biasa mereka lakukan setiap pagi demi memenuhi kebutuhan mereka. Jalan menuju huma yang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk beserta suami & anak-anaknya tergelincir. Bahkan, anaknya ada juga yang terjatuh. Perempuan setengah baya itu tampak kesal. “ Jalan licin !” Terdengar Putri Tangguk menyumpah. “Hari ini kita tidak perlu lama bekerja. Padi yang tertuai kita tumpahkan di jalan ini sebagai pengganti pasir. Besok kita masih dapat menuai padi”, kata Putri Tangguk sambil menggerutu. Hari itu mereka cepat kembali ke rumah.
Padi yang sudah tertuai, mereka taburkan di sepanjang jalan yang mereka lalui. Mereka berharap jalan yang selalu mereka lalui tidak licin lagi.
Pada suatu malam Anak Putri Tangguk terbangun dan menangis meminta nasi untuk makan. Putri Tangguk pergi ke dapur untuk mengambil nasi. Ketika tutup priuk dibuka, Putri Tangguk terkejut karena tidak nasi di dalamnya. Kemudian, ia berjalan menuju lumbung yang digunakan untuk menyimpan beras & padi. Ia sangat terkejut ketika melihat lumbung itu kosong. Dengan setengah berlari, Putri Tangguk menuju lumbungnya yang lain
Ia semakin terkejut karena di dalam ketujuh lumbung padi yang dimilikinya tidak sebutir beras atau pun yang ditemuinya. Setelah menyampaikan apa yang ditemuinya itu, Putri Tangguk dan suaminya bergegas berangkat menuju huma mereka. Dalam keadaan sedih, Putri Tangguk pulang kerumah .
Kesedihanya semakin bertambah ketika mendengar tangisan anaknya yang kelaparan. Putri Tangguk jatuh miskin kesombonganya dengan membuang buang padi.
Interpretasi
Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidak boleh sombong dan angkuh. Manusia tidak boleh menghambur-hamburkan kekayaanya karena semuanya merupakan anugerah dan titipan Sang Pencipta. Putri Tangguk yang pada mulanya sangat kaya jatuh miskin karena kesombongan dan keangkuhanya. Ia tidak mensyukuri kekayaan yang telah diberikan tuhan kepedanya.