pada kesempatan ini pembahasan yang sangat menarik tentang fabel, dimana disini kita akan menjelaskan tentang
pengertian dan contoh teks cerita fabel pendek, singkat dan sederhana tentang
hewan ,persahabatan, pendidikan beserta strukturnya (orientasi, komplikasi,
resolusi dan koda), yang berjudul kupu-kupu berhati mulia, kancil dan tikus,
kisah persahabatan singa dan tikus beserta pesan dan moralnya . semoga bisa bermanfaat buat kita semua.
Teks
Cerita Fabel
Pengertian
Cerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku
menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang
kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan
yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Contoh 1:
Tentang
kupu-kupu berhati mulia
Kupu-Kupu Berhati Mulia
Orientasi
Dikisahkan
pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat
bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Komplikasi
Ia
melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei,
kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.
Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu
patah?”
Sang
semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan,
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam
saja mendengar ejekan tersebut.
Pada
suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana
terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam
lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan
itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu
aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!
Resolusi
Untunglah
saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut,
peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”
Lalu,
sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan
menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada
kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu
sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar
pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah
diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah
menyelamatkan dirinya.”
Koda
Akhirnya,
sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Contoh 2:
Tentang kancil dan tikus
Kancil
Dan Tikus
Pada
suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya
Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana
makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah,
mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya
betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Mulanya
Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut
mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus
ke rumahnya.
"Tikus,
apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha?
Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah,
si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong,"
kata Manggut.
"Ya,
sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana.
Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri
percakapan.
Tikus
berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.
Sementara
itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia
hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Ketika
tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin
kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus
berpura-pura tenggelam dalam sungai.
"Aaa...Manggut,
tolong aku...!" teriak tikus.
Mendengar
itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke
seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke
seberang sungai.
Sesampai
di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan.
Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus.
Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi.
Contoh 3:
Tentang singa dan tikus beserta
struktur dan pesan dan moral secara singkat
Persahabatan
Singa dan Tikus
Di
sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain
sangat takut kepadanya. Raja hutan tersebut dikenal sangat mengerikan, tidak
mengenal rasa takut dan dia merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada
di hutan. Dia menghabiskan sebagian waktunya dengan berburu dan sebagian lagi
untuk tidur. Tidak ada makhluk hidup yang ada di hutan berani mendekati sarangnya
terutama saat singa sang raja hutan sedang tidur. Binatang perkasa itu
sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apapun.
Tapi
suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang Singa si
Raja hutan. Dengan niat yang bulat dia berangkat ke gua dimana singa biasa
beristirahat. Namun ketika dia sampai, dia tidak melihat adanya sang raja
hutan.
“Dia
pergi ke suatu tempat. Apakah dia akan segera kembali?” Timbul pertanyaan dalam
hati si tikus kecil. Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk
menyelinap kedalam gua. Gua itu sangatlah gelap, ditanah dia melihat jejak kaki
sang raja hutan, dan jejak kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan.
“Sepertinya
aku harus segera kembali.” Pikiri si tikus.
Namun
malang, saat itu terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.
“Oh
tidak dia akan segera masuk. Apa yang harus aku lakukan.” Si tikus gemetar.
Ternyata
singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan dia datang kembali
untuk beristirahat.
Si tikus
bersembunyi di dalam gelap gua dan melihat bayangan besar singa jatuh dilantai.
. Singa duduk dekat pintu masuk gua dan beristirahat kepalanya di kaki yang
besar. Segera ia tertidur pulas. Seluruh gua tampak bergetar dengan mendengkur
keras raja hutan.
Si tikus
berusaha merayap keluar secara diam-diam yang dia bisa. Segera ia berada di
dekat pintu masuk. Tapi saat dia mencoba untuk menyeberangi singa, ekor
kecilnya menyerempet kaki kiri dari Sang raja hutan, dan penguasa hutan
terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya saat dia melihat tikus kecil di
sarangnya.
Walaupun
takut si tikus tidak kehilangan akal, dia segera berlari. Namun malang singa
segera dapat menangkapnya. Sang raja hutan membuka rahang untuk menelan tubuh
si tikus kecil.
Si tikus
kecil seketika berteriak.” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan
anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini dimana selama ini saya
sangat penasaran ingin melihatnya. Mohon biarkan saya pergi kali ini, dan saya
tidak akan pernah lupa kebaikan Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya
akan membantu Anda dengan cara yang saya bisa pada salah satu nanti. "
Singa
merasa geli mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi
dia membiarkan tikus kecil itu pergi dan tertawa terbahak-bahak. Si tikus
berlari untuk menyelamatkan hidupnya, dia sangat berterima kasih kepada sang
raja hutan yang tidak jadi memakannya.
Beberapa
hari sejak kejadian itu, seperti biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling.
Pada suatu saat , tiba-tiba dia terjebak dalam jerat pemburu. Dia berjuang
mati-matian untuk membebaskan diri. Namun semua usahanya tidak menunjukan
hasil, dia hanya menemukan dirinya bahkan lebih terjerat kuat dalam jaring tali
pemburu. Dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan. Seluruh hutan mulai
gemetar karena suara mengerikan dan setiap binatang mendengar teriakan sang
raja hutan. Si tikus pun mendengarnya.
"Penguasa
hutan dalam kesulitan." pikir mouse. "Ini adalah kesempatan saya
untuk bisa membantu dia sekarang".
Berpikir
demikian, si tikus berlari secepat yang dia bisa menuju tempat di mana suara
itu berasal. Segera ia menemukan singa terperangkap dalam jerat pemburu.
"Jangan
bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera
bebas" cicit si tikus. Tanpa membuang waktu, dia mulai menggigit tali
dengan gigi kecilnya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
"Saya
tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya
salah." kata singa rendah hati. Dan akhirnya dua makhluk itu menjadi
sahabat terbaik mulai hari itu.
Pesan
Moral yang dapat diambil dari kisah singa dan tikus
1. Jangan pernah menyepelekan orang lain,
karena bisa jadi dia memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui
2. Kebaikan akan selalu dibalas dengan
kebaikana